Buat orang tua yang memilih untuk bekerja pasti
membutuhkan orang lain untuk ikut membantu mengurus anak di rumah. Terutama
jika anaknya masih ada dalam usia balita. Mungkin sebagian orang lebih memilih menghire babysitter, beberapa orang lainnya memilih daycare.
Bedanya, babysitter artinya kita menitipkan
anak kita di rumah, sementara day care sistemnya lebih seperti rumah belajar.
Day care banyak dipilih dengan alasan agar anak-anak bisa belajar bersosialisasi.
Di day care, ada guru dan anak-anak lain yang
dititipkan. Disana, ada berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak.
Mulai dari menggambar, makan siang, tidur siang, bahkan mandi. Intinya, kita bisa menitipkan anak dari pagi hingga selepas pulang bekerja.
Di bawah ini merupakan alasan mengapa kita perlu menitipkan anak di daycare sebagai bahan pertimbangan.
1. Anak perlu bersosialisasi
Daycare mengakomodasi anak-anak untuk bertemu
teman-teman sebayanya. Tentu saja, diawasi oleh guru atau miss-miss yang
biasanya sudah profesional dan memang menyukai anak-anak. Kemampuan
bersosialisasi anak sangat penting dimulai sedini mungkin. Sehingga ketika besar nanti, mereka tidak akan kaget dengan sistem belajar di sekolah.
Bersosialisasi sejak dini juga dapat membantu
untuk membentuk kepribadian anak. Jika anak kita masih belum banyak memiliki
kosakata, dengan bersosialisasi akan memperkaya anak-anak dengan kata-kata baru yang bisa diperlajari dari teman-teman atau gurunya.
2. Belajar mendisiplinkan diri
Lain halnya jika menggunakan babysitter yang
lebih bebas, daycare mengharuskan anak beradaptasi dengan rutinitas jadwal dan
peraturan-peraturan tertentu. Mulai dari sarapan bersama, bermain, hingga
tidur, anak-anak akan ditemani bersama guru atau profesional untuk bisa menjadi
pribadi yang lebih mandiri. Biasanya, daycare akan membuat anak-anak mematuhi peraturan tertentu. Misalnya harus makan dengan tertib dan duduk diam.
3. Memberikan stimulus untuk tumbuh dan berkembang
Setiap anak pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Daycare membuat anak bisa mengasah kreatifitas,
ketrampilan dan daya konsentrasi. Kegiatan-kegiatan ini akan disesuaikan dengan
usia mereka. Anak juga menjadi lebih tangguh dalam menghadapi konflik sendiri. Tentu saja hal ini akan melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak.
Seperti dua sisi mata koin, daycare juga
memiliki sisi negatif. Karena daycare memungkinkan anak untuk bersosialisasi
dengan anak lain, tidak jarang anak menjadi terpengaruh dengan kebiasaan buruk. Misalnya dengan berkata kasar karena temannya juga berkata demikian.
Jika sudah seperti ini, ada baiknya kita
menghubungi guru atau pengasuh di daycare agar lebih memperhatikan anak-anak
dalam mencari teman. Anak juga cenderung lebih mudah mengalami sakit penyakit,
contohnya batuk pilek. Ketika ada anak lain yang sakit, anak kita juga akan
berisiko tertular. Terkadang juga kita harus mendapati anak luka-luka karena
terlalu banyak bermain di daycare. Bisa jadi ia dipukul atau digigit oleh teman
lain.
Dari plus minusnya di atas, kira-kira mana nih
yang paling tepat? Sebagai orang tua, kita juga harus rajin mengevaluasi
perkembangan anak setiap harinya. Dengan begitu, kita bisa membuat keputusan
yang tepat bagi anak-anak.